Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur baru-baru ini memberikan dampak signifikan pada sektor pariwisata di Bali. Abu vulkanik dari letusan tersebut sempat memengaruhi operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, menyebabkan gangguan penerbangan selama beberapa hari. Namun, saat ini bandara telah kembali beroperasi normal sejak 15 November 2024, dengan tidak ada pembatalan penerbangan yang tercatat.
Gangguan Sementara pada Penerbangan akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
Pada puncak gangguan, sejumlah penerbangan internasional dan domestik dibatalkan, terutama pada 13 dan 14 November 2024. Abu vulkanik yang mengancam keselamatan penerbangan menjadi alasan utama pembatalan tersebut. Namun, upaya mitigasi dan penanganan yang cepat dari pihak Bandara Ngurah Rai dan maskapai penerbangan berhasil memulihkan operasional bandara dalam waktu singkat.
“Selama masa gangguan, kami terus memonitor kondisi dan berkomunikasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar General Manager Bandara Ngurah Rai.
Dampak pada Penyewaan Motor
Akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Bisnis penyewaan motor, seperti 493 Scooter Rentals, turut merasakan dampaknya secara langsung. Pemesanan motor yang biasanya melonjak, terutama dari wisatawan mancanegara, mengalami penurunan drastis. Banyak wisatawan yang telah memesan motor sebelumnya memutuskan untuk membatalkan pesanan mereka karena ketidakpastian akses ke Bali.
"Sejak penutupan bandara, tingkat pembatalan penyewaan motor kami meningkat signifikan," ungkap salah satu pelaku bisnis rental motor di Bali. "Kami biasanya sibuk melayani wisatawan yang ingin menjelajahi Bali, tetapi kini hampir tidak ada aktivitas sama sekali."
Pembatalan Booking Hotel
Selain itu, industri perhotelan juga mengalami dampak besar. Banyak wisatawan yang sebelumnya telah memesan akomodasi kini membatalkan reservasi mereka karena tidak dapat mencapai Bali. Beberapa hotel melaporkan penurunan tingkat hunian hingga 70%.
"Sebagian besar tamu kami adalah wisatawan internasional yang datang melalui Bandara Ngurah Rai. Dengan penutupan ini, kami kehilangan banyak tamu dan harus memberikan refund untuk pemesanan yang dibatalkan," ujar seorang pengelola hotel di Kuta.
Efek Berantai pada Pariwisata Bali
Gangguan ini tidak hanya berdampak pada penyewaan motor dan hotel, tetapi juga sektor pendukung lainnya seperti restoran, destinasi wisata, hingga pemandu tur. Banyak pelaku usaha kecil yang menggantungkan hidupnya pada kunjungan wisatawan kini harus menghadapi kerugian besar.
Penurunan jumlah wisatawan juga memengaruhi pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Pemerintah Bali kini tengah memantau situasi dengan ketat, sambil mencari solusi untuk meminimalkan dampak ekonomi.
Pemulihan dan Optimisme
Meskipun gangguan ini berdampak besar, kondisi mulai membaik seiring dengan normalisasi operasional Bandara Ngurah Rai. Wisatawan internasional kembali berdatangan, terutama dari rute-rute utama seperti Australia dan Asia Tenggara.
Pelaku usaha dan pemerintah Bali tetap optimis bahwa sektor pariwisata akan segera pulih. Upaya promosi dan fleksibilitas dalam kebijakan pembatalan serta penjadwalan ulang layanan menjadi langkah penting untuk menarik wisatawan kembali.
コメント